17 agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa hari lahirnya bangsa Indonesia. Merdeka.. Sekali merdeka tetap merdeka. Dan seterusnya, coz males nulisnya (Malez nulis apa gak hafal den..??)
Beberapa hari yang lalu, Indonesia kembali berulang tahun. Banyak acara di selenggarakan. Mulai dari lomba, pawai, konser, tapi tidak ada yang menunjukan nasionalisme yang besar.
Lah?? Ko'..
Iya lah menurut kacamata saya (gak mungkin kacamata bisa berasumsi, iye gak, jadi menurut pengamatan saya.. Itu baru bener bang)
Rasa nasionalisme rakyat pada bangsa, tanah air, negara, republik Indonesia sudah luntur (Utamanya para remaja)
Bagaimana tidak, saat upacara Peringatan 17 Agustus saja, mereka (termasuk saya dnk, sayakan juga remaja.. He..He..) tidak mengikuti dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.. Hal ini dapat dilihat dari sikap mereka waktu mengikuti Upacara.. Ada yang berjongkok, ada yang mengobrol.. Dan lain-lain.
Lebih naasnya lagi, ini dilakukan mulai dari awal sampai Upacara selesai. Tidak lagi menghiraukan komando pemimpin upacara, atau pun tidak lagi menghiraukan sang merah putih waktu dikibarkan. Memang sangat MENYEDIHKAN.
LUNTURNYE NASIONALISME MERUPAKAN AWAL HANCURNYE SUATU NEGARA.
Bagaimana bisa negara makmur dan sejahtera, jika rakyatnya saja (utamanya kaum remaja) tidak lagi memiliki rasa cinta pada tanah air. Ingat tidak negara ini berdiri juga karena desakan kaum remaja.
Jadi jika rasa nasionalisme sudah luntur jangan harap hidup makmur. Jangan harap lagu tadi berkumandang lagi saat 17 Agustus.
RASA NASIONALISME ADALAH KEKUATAN RAKYAT UNTUK MEMBELA NEGARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar